MANUSIA DAN
CINTA KASIH
Pendahuluan
Cinta, kasih sayang, kemesraan,
pemujaan dan belas kasihan merupakan isi dari hidup manusia. Berbagai bentuk
kehidupan yang dipenuhi rasa cinta dan kasih sayang dapat membangkitkan
kreativitas. Untuk mengungkapkannya, dapat dilakukan dengan berbagai media
seperti seni sastra, rupa, musik, dll.
Menurut Purwodarminto, cinta kasih
adalah perasaan sayang, perasaan cinta dan perasaan suka pada seseorang. Dalam
kehidupan keluarga misalnya, kasih sayang merupakan kunc sebuah kebahagiaan.
Sadar atau tidak, masing-masing pihak dituntut untuk memiliki rasa tanggung
jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling
terbuka, dll. Sehingga dalam keluarga tersebut tercipta kesatuan yang utuh.
Bila salah satu unsur tersebut hilang, maka retaklah keutuhannya.
Menurut Fromm, cinta dapat diibaratkan
sebagai suatu seni. Sebagaimana bentuk seni lainnya, cinta sangat memerlukan
pengetahuan dan latihan untuk dapat menanggapinya. Dalam membina cinta
misalnya, yang pertama dicermati adalah cinta itu bukan nafsu. Sangat sulit
membedakan mana cinta dan mana nafsu. Perbedaan cinta dengan nafsu dapat
diartikan sebagai berikut :
1. Cinta
bersifat manusiawi, maksudnya adalah cinta dapat tumbuh dan berkembang layaknya
manusia.
2.
Cinta
bersifat rohaniah dan nafsu bersifat jasmaniah, maksudnya adalah cinta itu ada
karena seseorang yang membuat diri kita menjadi lebih semangat, berbeda dengan
nafsu. Dia tumbuh hanya untuk kepuasan seksual.
3. Cinta
menunjukkan perilaku memberi sedangkan nafsu cenderung menuntut, maksudnya
adalah cinta tumbuh secara perlahan dengan sendirinya. Berbeda dengan nafsu
yang tumbuh secara tiba-tiba dan sifatnya memaksa.
Menurut
Sarwono ( dalam Supartono, 1966 ), cinta yang ideal memiliki 3 unsur yaitu
keterikatan, keintiman dan kemesraan. Keterikatan adalah adanya perasaan untuk
bersama dia, tidak mau berpisah dengannya dan keinginan selalu tampil secara
totalitas hanya untuk dia. Keintiman adalah kebiasaan yang menunjukkan bahwa
antara anda dengannya nyaris tanpa jarak lagi, dimana sudah terlalu dalam
menjalin suatu hubungan. Lalu, Kemesraan adalah rasa ingin membelai atau
dibelai, rasa rindu jika lama tak bertemu dan ungkapan-ungkapan kemesraan.
Berbagai Bentuk
Cinta
Gambar 1.0 |
Dalam buku “Seni Mencintai”, Fromm (1983) mengartikan cinta sebagai sikap
dimana watak menentukan suatu hubungan. Berikut adalah beberapa bentuk cinta :
1.
Cinta
Persaudaraan
Cinta
persaudaraan diwujudkan dengan tingkah laku. Cinta persaudaraan tidak mengenal
adanya batas-batas seperti ras dll. Dalam hal ini, semua manusia adalah sama
dimata Allah SWT.
2.
Cinta
Keibuan
Kasih
sayang yang berdasarkan keibuan adalah hal yang paling sah. Cinta ini terdapat
pada seorang ibu yang sayang dan cinta kepada anak dan keluarganya. Seorang
wanita yang tumbuh menjadi sosok ibu yang kuat, dimana harus mendapatkan beban
yang begitu berat dalam hidupnya.
3.
Cinta
Erotis
Kasih
sayang berdasarkan erotis dapat diartikan sebagai cinta yang memiliki sifat
birahi. Hal ini terjadi karena cinta dan nafsu susah dibedakan, bahkan sering
dipersamakan.
4.
Cinta
Diri Sendiri
Pada
setiap individu, tentunya perlu untuk mencintai dirinya sendiri. Ini bertujuan
untuk menciptakan kepercayaan pada diri tersebut untuk melanjuti kehidupannya.
5.
Cinta
Kepada Allah SWT
Tentu
cinta ini yang harus dimiliki setiap insan. Diman ini merupakan wujud
pengabdian manusia selama hidup di dunia. Pada kategori ini dapat diartikan
sebagai ibadah.
Hakikat Cinta
Tidak
ada manusia yang bisa hidup sendiri, ini karena manusia ditakdirkan untuk hidup
berdampingan. Untuk mendukung hal itu, dibutuhkan sebuah kekuatan untuk
menyatukan manusia yaitu cinta. Ketika aku dan kamu dipersatukan dengan CINTA,
maka akan timbul kita. Cinta itu masuk ke semua kategori kehidupan manusia
seperti angin yang menghembus kemana saja.
Gambar 1.1 |
Pernyataan yang muncul pada saat ini
adalah dimana letak cinta?. Ini menjadi perbincangan hangat yang sangat
diminati oleh kalangan pemuda. Ada yang berpendapat bahwa cinta itu terletak di
hati nurani seseorang, sehingga dapat membuat seseorang tersebut menjadi buta
akan hal itu. Lalu, ada pula yang berpendapat bahwa cinta terletak pada akal.
Dimana cinta akan tumbuh melalui logika, dengan itu cinta akan menjadi lebih masuk
akal.
Pertanyaan kedua yang tidak kalah
pentingnya adalah mengapa cinta terkadang hilang tanpa arah?. Dalam kasus ini,
banyak kemungkinan yang dapat ditemukan. Diantaranya, barangkali diri kita
terlalu memikirkan diri sendiri sebagai konflik dari sebuah masalah. Ini dapat
membuat hilangnya sebuah cinta yang ada. Contohnya ialah ketika kita dihadapkan
sebuah masalah dengan pasangan kita, dimana kita berfikir bahwa kitalah akar
masalahnya. Padahal, masalah itu datang dari pihak ketiga. Karena kita terlalu
berfikiran negatif terhadap diri sendiri bahwa diri inilah yang menyebabkan
masalah ini muncul, hubungan antara kita dengan pasangan yang awalnya hanya
tersandung kerikil akan dilanjutkan dengan batu yang lebih besar. Ini terjadi
karena kita terlalu sibuk memikirkan bahwa kitalah yang menjadi akar masalah,
padahal sebaiknya kita harus menyelesaikan masalah dengan baik-baik. Bisa
dilakukan dengan berbincang hangat antara hati ke hati.
Lalu, banyak sekali yang berfikiran
bahwa cinta itu rumit. Memang cinta itu penuh dengan teka-teki, dimana
seseorang yang tidak kuat dengan keyakinan yang ada pada dirinya akan kalah
dengan kata-kata buruk dari orang lain. Contohnya adalah ketika kita sedang
dilanda berbagai masalah, masalah pertama dengan diri sendiri, kedua dengan
pasangan dan ketiga dengan keluarga. Disinilah fikiran kita terbagi,mana yang
harus didulukan mengingat cinta terhadap diri sendiri, keluarga dan pasangan
itu sama pentingnya. Ketika kita terkecoh dan lemah, maka kata-kata buruk atau
hasutan dari orang lain akan membuat diri kita semakin larut dalam masalah yang
dihadapi. Solusi untuk masalah ini adalah kita harus memilih satu diantara
ketiga masalah untuk dijadikan prioritas dalam upaya penyelesaian. Kita tidak
bisa menyelesaikan berbagai masalah sekaligus, itulah sebabnya kita membagi
kedalam kelompok agar mudah untuk diselesaikan. Ketika inilah cinta dikatakan
rumit, cinta tidak dapat dicampur adukkan menjadi satu.
Terkadang muncul keraguan dalam apa
yang dinamakan cinta. Ketika sudah dilanda dengan apa yang dinamakan “ragu”,
maka keadaan cinta akan terancam. Perlu ikatan yang sangat kuat untuk membangun
dan menguatkan cinta yang telah dilanda keraguan. Karena inilah banyak orang
yang gagal dalam urusan cinta, seperti yang sudah saya katakan bahwa cinta itu
rumit. Jadi, karena cinta itu memiliki berbagai tingkat kesulitan dalam menjaga
dan menjalaninya, maka dibutuhkan kesadaran dan ketidakegoisan. Dengan
demikian, dalam perwujudannya cinta dapat berjalan dengan baik tanpa adanya
gangguan dari luar. Dan satu hal yang sangat penting, bahwa cinta tidak
memerlukan kata-kata melainkan tindakan.
Cinta Manusia
Terhadap Penciptanya
Gambar 1.2 |
Semua
agama yang dikenal manusia pasti memiliki aturan utama yaitu beribadah kepada
sang pencipta. Manusia yang beragama pasti ingin selalu berada di jalan yang
benar. Selain itu, mereka harus memiliki rasa kepedulian yang besar terhadap
saudara-saudaranya. Apalagi untuk kepentingan ummat, apa pun dikorbankan untuk
membantu antar sesama.
Sejarah mencatat, bahwa manusia telah
memiliki kepercayaan dari dahulu kala. Seiring zaman, manusia seolah lupa siapa
penciptanya, mereka terlalu menikmati kemanjaan dunia tanpa memikirkan
kehidupan yang abadi kelak. Tuhan telah menjadikan manusia sebagai makhluk yang
paling sempurna, namun terkadang manusia lalai dalam perintah-perintahnya.
Masih banyak yang menjalankan larangan dan meninggalkan kewajibannya, manusia
masih lupa apa tujuan mereka ada di dunia ini. Tak dapat dipungkiri jika
kesibukan akan dunia masih dijadikan prioritas keseharian.
Seharusnya kita sebagai salah satu
makhluk ciptaan Allah SWT, sepatutnya menjalankan kewajiban dan meninggalkan
larangannya. Jangan lupa untuk bersyukur atas segala nikmat yang telah
diberikan setiap harinya. Berbagai rezeki telah Allah berikan kepada hamba-hambanya.
Jangan takut kekurangan apapun dan jangan pula mengeluh, karena Allah SWT telah
memberikan setiap manusia porsinya masing-masing.
Hakim Yang
Manusia
Gambar 1.3 |
Setiap
hari pasti ada saja yang menghakimi orang lain, baik itu yang dikenal maupun
tidak, baik ada bukti maupun tidak. Manusia selalu menganggap pemikirannyalah
yang benar, padahal tidak seperti itu. Kita perlu memerhatikan beberapa aspek
seperti :
1.
Kebenaran
Apa
maksud salah dan benar?. Dapat kita asumsikan bahwa hal yang benar dan salah
adalah sebuah keinginan yang fana. Dimana keinginan tersebut muncul tanpa adanya
kebenaran. Dapat kita ambil contoh, sesuatu yang dinilai oleh guru belum tentu
dapat diterima oleh murid. Jika digali lebih dalam, akan menimbulkan berbagai macam
persepsi.
Jadi manakah yang benar dan salah?.
Setiap orang memiliki asumsi kebenaran masing-masing. Saling ngotot dalam
menentukan siapa yang paling benar. Ini merupakan tindakan yang salah, kita
dapat menentukan mana yang benar dengan kepala dingin. Dengan itu, kita dapat
meraih kata benar melalui hasil bersama.
2.
Hati
Nurani
Benar
dan salah dapat dicari dalam bentuk peristiwa, bukan pikiran subyektif. Banyak
orang yang menyebutnya “Hati Nurani”. Dari kalangan muda hingga tua, pasti
selalu menyebut kata “Hati Nurani” ketika dihadapkan suatu masalah. Mengapa ini
terjadi? Karena dengan hati nurani lah manusia dapat lebih tenang menghadapi
suatu masalah. Dengan ini pula berbagai masalah dapat diselesaikan secara
kepala dingin.
3.
Kebenaran
Subyektif
Jikalau
manusia ingin bertindak sebagai hakim, maka ia harus dapat bersikap secara
subyektif. Ia harus terbuka, toleran dan mau mendengarkan masukan-masukan dari
orang lain. Hakim yang bodoh adalah berkacamata kuda, hanya melihat dari satu
sisi tanpa melihat sisi lain. Hakim yang memiliki sifat “kacamata kuda” akan
selalu salah dalam menentukan keputusan karena hanya terpaku pada satu titik.
Seharusnya ia mau mendengarkan masukan dari sudut pandang lain agar tidak
menimbulkan kesalahan dalam menentukan kebijakan.
1.
Hujan,
Sungai dan Laut
Tidak
semua anak akan menjadi orang yang berhasil. Perlu adanya semangat yang tinggi
dan kerja keras untuk meraih keberhasilan. Dapat kita asumsikan diri kita
sebagai hujan, dimana hujan turun ke tanah lalu melanjutkan alur ceritanya
melalui sungai yang notabenenya memiliki banyak sekali batu-batu besar
didalamnya. Ketika sudah melewati sungai, air hujan akan mengakhiri perjalanan
hidupnya di laut. Dimana air hujan tersebut dapat pergi kesana kemari dengan
leluasanya, namun perlu kehati-hatian juga. Inilah hidup, terkadang kita harus
berjuang keras terlebih dahulu untuk meraih kata “sukses”. Jangan lengah ketika
sudah meraihnya, karena banyak pesaing-pesaing yang ingin berada di posisimu
saat ini.
Melihat
hanya segelintir air hujan yang akan menuju ke laut, kita butuh seseorang untuk
menjadi “penentu arah” dalam usaha kita meraih sukses. Tidak ada rasa cinta
yang lebih besar dibanding kasih sayang orangtua. Peran orangtua sangat
penting, orangtua akan menuntun kita ke
jalan kesuksesan. Sebagai ibu, seharusnya dialah yang memiliki taktik paling
hebat dalam membimbing anaknya. Karena ibu selalu ada di rumah mulai pada saat
anak itu dilahirkan. Peran seorang ayah juga tak kalah penting, ayah akan
berusaha dengan seluruh kemampuannya untuk membantu anak tersebut menjadi
seorang yang berhasil.
Lukisan Indah
Kebijaksanaan
1.
Guru
sebagai cahaya
Gambar 1.6 |
Selain
orangtua, peran guru juga sangat penting. Dimana ketika seoranga anak tumbuh
menjadi besar, butuh bimbingan dari luar. Tidak sedikit orangtua yang
mengeluarkan biaya besar hanya untuk mendapatkan guru yang baik untuk anaknya.
Peran guru disini untuk memberikan wawasan lebih luas agar anak tersebut tidak
salah kaprah dalam mengartikan semua arti kehidupan.
2.
Kematian
Gambar 1.7 |
Ini
merupakan hal yang patut kita fikirkan, kapan kita menemuinya dan dimana. Bagi
mereka yang sudah menimba ilmu, pasti tahu harus bagaimana menghadapi kematian
ini. Karena kematian bisa datang kapan dan dimana saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar