Jumat, 20 Maret 2020

Pengertian Budaya dan Kebudayaan Jawa Tengah


Kebudayaan Jawa Tengah

 

( Anjungan Jawa Tengah di TMII )

 

Sebagai anak Indonesia khususnya “wong jowo”, tentunya kita perlu mengetahui tentang kebudayaan Jawa Tengah. Yang Perlu di Ketahui Oleh Generasi Bangsa Kebudayaan Jawa adalah hasil pemikiran dan tradisi untuk selalu di pertahankan agar tidak hilang. Mempunyai luas wilayah sekitar 32.548 km persegi atau sekitar 25 persen dari luas Pulau Jawa. Provinsi ini juga meliputi Pulau Nusa Kambangan serta Kepulauan Karimun Jawa yang berada di Laut Jawa. Berikut ini beberapa kebudayaan Jawa Tengah yang perlu diketahui masyarakat :
A.   Suku
Sebagian besar penduduk Jawa Tengah merupakan suku Jawa. Kebudayaan Jawa Tengah dikenal dengan pusat budaya kota Yogyakarta dan Surakarta. Tak hany itu, suku minoritas pun ada dan hidup berdampingan dengan suku mayoritas, salah satunya adalah Tionghoa. Macam-macam suku yang ada di Jawa Tengah :
1.     Jawa.
2.     Sunda.
3.     Tionghoa.
4.     Madura.
5.     Batak.
6.     Arab.
7.     Minangkabau.
8.     Betawi.
9.     Melayu.
10.    Bugis.
11.    Banjar. 
       
B.   Bahasa
Walaupun bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi yang digunakan, namun sebagian besar masyarakat yang tinggal di Jawa Tengah masih menggunakan bahasa daerah setempat. Terutama dalam hal tradisi dan kebudayaan. Di samping itu terdapat sejumlah dialek Bahasa Jawa akan tetapi secara umum terdiri dari dua bagian yakni kulonan dan timuran.

C.   Agama
Persebaran agama di Jawa Tengh tergolong besar. Mayoritas masyarakat Jawa Tengah beragama islam. Walaupun banyak sekali perbedaan keyakinan, masyarakat Jawa Tengah tetap mempertahankan persatuan dan saling bantu-membantu dalam hal kebaikan. Berikut ini adalah agama yang dianut oleh masyarakat Jawa Tengah :
1.     Islam.
2.     Kristen (Protestan dan Katolik).
3.     Hindu.
4.     Buddha.
5.     Kong Hu Cu.

D.   Rumah adat

 
Gambar 1.0 ( Rumah Adat Jawa Tengah di TMII )

Rumah adat Jawa Tengah yang dikenal masyarakat luas adalah Joglo. Mempunyai tiga bagian utama di dalam rumah adat tersebut yaitu pendopo, pringgitan dan juga omah ndalem. Pendopo merupakan bagian utama yang digunakan untuk menerima tamu. Untuk bagian pringgitan digunakan sebagai tempat pertunjukan wayang, meskipun sekarang ini pertunjukan wayang tersebut tidak selalu di ruang pringgitan. Sedangkan bagian omah ndalem merupakan ruang untuk ruang keluarga. Macam-macam rumah adat yang ada di Jawa Tengah :
1.     Joglo atau Tikelan.
2.     Tajug atau Tarub.
3.     Limasan.
4.     Kampung.
5.     Panggang Pe.

E.   Pakaian adat

Gambar 1.1 ( Pakaian Adat Jawa Tengah )

 

Pakaian adat untuk laki-laki disebut beskap. Sebagai pelengkap biasanya dibagian kepala dilengkapi dengan blangkon. Sementara dibagian bawahnya menggunakan jarik yang diikat dengan menggunakan stagen. Di bagian belakang juga diselipkan senjata tradisional yaitu keris.
Pakaian adat untuk perempuan adalah kebaya. Bagian bawahnya menggunakan jarik yang diikat dengan stagen. Rambut juga akan ditata dengan cara disanggul dan dihiasi aksesoris. Macam-macam pakaian adat di Jawa Tengah :
1.     Jawi Jangkep.
2.     Kebaya.
3.     Kanigaran.
4.     Batik.
5.     Pangsi.
6.     Surjan dan Beskap.
7.     Basahan.

F.   Peninggalan Kebudayaan Jawa Tengah

Gambar 1.2 ( Wayang Krucil )

Gambar 1.3 ( Keris )

 

1.     Kesenian wayang
2.     Keris
3.     Ukiran Jepara
4.     Kirab Apem Sewuk ( Acara Syukuran )
5.     Tidhek Siten ( Upacara untuk bayi yang baru pertama kali belajar berjalan )

Karakteristik

          Indonesia memiliki banyak sekali suku budaya, salah satunya Jawa. Orang jawa dikenal dengan “kelembutan” atau “kesopanan”-nya. Saya sendiri pun keturunan orang Jawa, tak bisa dipungkiri kehidupan orang Jawa diliputi banyak mitos serta fakta mengenai sifat-sifat atau kebiasaan orang Jawa khususnya Jawa Tengah.  Saya akan menjelaskan sedikit mengenai karakteristik Orang Jawa khususnya Jawa Tengah.

1.     Suka menyapa kepada siapapun yang ditemui.
Banyak orang Jawa yang gemar menyapa walaupun dengan orang yang tak dikenal. Seolah-olah mereka sudah akrab, bahkan kepada turis asing pun mereka menyambut dengan baik.

2.     Pemalu ketika berada di lingkungan baru.
Walaupun orang Jawa gemar menyapa, namun ketika berada di lingkungan baru mereka cenderung diam dan melihat lingkungan itu terlebih dahulu. Jika dirasa sudah pas, mereka akan mudah untuk diajak berbincang.

3.     Diajarkan menjaga etika dan sopan santun
Terbiasa hidup di lingkungan keraton, tentu saja membuat orang Jawa menjaga etika dan sopan santunnya. 

4.     Penurut dan tidak aneh-aneh
Kebanyakan orang Jawa, mereka tidak mau membuat suatu hal menjadi sulit. Oleh karena itu mereka dijuluki “penurut”

5.     Memiliki pedoman bahwa “Hidup mengalir seperti air”
Ini yang saya alami juga di kehidupan yang fana ini. Kami beranggapan bahwa “jalani saja dulu, lihat nanti bagaimana hasilnya”. Intinya kami lebih senang menjalani yang ada tanpa memikirkan hasilnya.

6.     Lebih memilih mengalah daripada harus beradu
Orang Jawa dikenal lebih suka mengalah daripada memperpanjang urusan. Ini pun sering saya alami, dimana saya lebih memilih mengalah agar masalah tidak semakin runyam.

7.     Orang Jawa dikenal punya banyak aturan dan larangan dalam bentuk mitos
Diantara sekian banyak karakteristik yang kami punya, inilah yang paling dikenal oleh masyarakat luas. Dimana kami memiliki banyak sekali mitos atau pantangan yang menurut orangtua kami tidak baik di lakukan atau ketika dilakukan akan memberikan efek buruk terhadap diri sendiri maupun orang lain.

Pengertian Kebudayaan

Kata budaya diambil dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah yang mempunyai arti bahwa segala sesuatu yang ada hubungannya dengan akal dan budi manusia. Secara harfiah, budaya ialah cara hidup yang dimiliki sekelompok masyarakat yang diwariskan secara turun temurun kepada generasi berikutnya. Adapun perbedaan antara agama, suku, politik, pakaian, lagu, bahasa, bangunan, maupun karya seni itu akan membuat terbentuknya suatu budaya.

Pengertian Budaya Menurut Para Ahli :

1.     Soelaiman Soemardi & Selo Soemardjan
Menjelaskan bahwa suatu kebudayaan merupakan hasil karya cipta dan rasa masyarakat. Suatu kebudayaan memiliki hubungan yang erat dengan perkembangan yang ada di masyarakat.

2.     R. Soekmono
Menjelaskan bahwa budaya adalah hasil kerja atau usaha manusia berupa benda atau pemikiran dimasa hidupnya.

3.     Parsudi Suparian
Menjelaskan bahwa budaya akan melandasi segala perilaku dalam masyarakat, karena budaya merupakan pengetahuan manusia yang seluruhnya digunakan untuk mengerti dan memahami lingkungan & pengalaman yang terjadi kepadanya.

4.     Koentjaraningrat
Menjelaskan bahwa budaya merupakan sebuah sistem gagasan & rasa, sebuah tindakan serta karya yang dihasilkan oleh manusia didalam kehidupannya yang bermasyarakat, yang dijadikan kepunyaannya dengan belajar.

5.     Mangunsarkoro
Menjelaskan bahwa kebudayaan adalah segala yang merupakan hasil kerja jiwa manusia dalam arti yang seluas-luasnya

Faktor-Faktor yang membuat diterima/ditolaknya suatu kebudayaan baru

Berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru diantaranya :
1.  Terbatasnya atau minimnya hubungan kebudayaan antara masyarakat yang berasal dari luar dengan masyarakat asli.
2.     Pandangan hidup yang lebih didominasi oleh nilai-nilai agama.
3.     Corak atau tipe struktur sosial turut menentukan apakah kebudayaan tersebut di terima atau tidak.
4.     Suatu kebudayaan akan diterima jika kebudayaan tersebut sudah melekat pada masyarakat tersebut.
5.     Memiliki range yang terbatas.

Hubungan Manusia dengan Kebudayaan

Manusia dan kebudayaan adalah kedua hal yang tak dapat dipisahkan. Ketika dilahirkan manusia pasti telah memiliki akar budaya yang diwariskan oleh orangtuanya. Kebudayaan dapat kita nikmati dalam kehidupan sehari-hari, seperti musik, tarian, bahasa dan lain sebagainya. Berikut ini adalah contoh-contoh hubungan antara manusia dengan kebudayaan :
1.     Kebudayaan atas faktor kedaerahan
Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.
2.     Cara hidup yang berbeda
Contoh: Sifat antara seorang anak yag dibesarkan di kota dengan yang di desa, biasanya anak yang dibesarkan di desa memiliki sifat yang percaya diri, mampu menghargai pendapat orang lain dan dapat menilai secara bijak. Sedangkan seorang anak yang dibesarkan di kota memiliki sifat lebih dominan kepada kepemimpinan, mereka diajarkan untuk menjadi seorang pemimpin.
3.     Kebudayaan khusus atas dasar kelas sosial
Contoh : Di lingkungan masyarakat, dapat kita jumpai berbagai lapisan sosial. Lapisan sosial tinggi, menengah dan rendah, diantara ketiga lapisan tersebut pasti terdapat perbedaan. Misalnya pakaian dan bahasa sehari-hari, diantara ketiga lapisan memiliki cara dan gayanya masing-masing.
4.     Kebudayaan khusus atas dasar agama
Contoh : Di Indonesia sendiri terdapat berbagai macam agama, karena hal itu berbagai macam masalah timbul dan melahirkan kepribadian yang berbeda-beda.
5.     Kebudayaan berdasarkan profesi
Contoh : Kepribadian antara seorang tentara dengan seorang dokter berbeda. Dimana tentara hidup di lingkungan yang keras karena dilatih untuk menjadi pelindung. Sedangkan dokter hidup di lingkungan yang memiliki suasana kekeluargaan karena dididik untuk menyembuhkan orang banyak.

Sumber :

1 komentar:

Instagram | Jejaring Sosial dan Konten Kreatif

INSTAGRAM Sumber gambar : cnbcindonesia.com Sejarah Instagram Instagram adalah salah satu aplikasi berbagi foto dan vieo yang memungkinkan p...