Rabu, 05 Januari 2022

Instagram | Jejaring Sosial dan Konten Kreatif

INSTAGRAM




Sumber gambar : cnbcindonesia.com

Sejarah Instagram

Instagram adalah salah satu aplikasi berbagi foto dan vieo yang memungkinkan penggunanya untuk mengunduh dan mengunggah foto dan video. Tidak hanya untuk Instagram, pengguna dapat membagikan foto dan video tersebut ke berbagai layanan jejaring sosial lain seperti Twitter, Telegram, Facebook, dsb. Instagram berasal dari kata “Insta” dan “gram”. Kata “Insta” yang diambil dari istilah kamera polaroid yang merupakan sebuah kamera instan yang mampu mencetak langsung foto yang telah disimpan. Sedangkan “gram” diambil dari  kata “Telegram” yang merupakan aplikasi yang mampu mengirim informasi secara cepat. Sehingga “Instagram” dapat diartikan sebagai aplikasi yang mampu mengunduh dan mengunggah foto dan video melalui internet secara instan dan cepat.

Instagram pertama kali dikembangkan oleh perusahaan startup Burbn, Inc dengan CEO Kevin Systrom dan Mike Krieger di San Francisco, Amerika Serikat pada 6 Oktober 2010. Versi pertama dari Instagram adalah Burbn yang hanya dapat digunakan untuk pengguna iPhone dengan berbagai fitur yang terdapat di dalamnya. Karena Kevin dan Mike menganggap terlalu kompleks, maka Kevin Systrom dan Mike Krieger mulai memfokuskan fitur hanya untuk berbagi foto, kolom komentar dan Like foto tersebut.

Pada tahun 2012, Facebook secara resmi mengakuisisi Instagram dengan nilai satu juta dollar dalam bentuk uang tunai dan beberapa saham. Beberapa waktu kemudian, Instagram merilis aplikasi untuk pengguna Android. Secara mengejutkan, Instagram sudah diunduh lebih dari satu juta kali dalam waktu kurang dari satu hari perilisan Instagram untuk Android. Pada November 2012, Instagram merilis versi web untuk memudahkan penggunanya dalam mengakses Instagram melalui browser dengan fitur terbatas.

Pada Maret 2014, Instagram merilis Geotagging yang memungkinkan penggunanya untuk menambahkan lokasi pada foto berupa nama kota, jalan, tempat liburan, dsb yang telah diunggah ke dalam aplikasi tersebut. Fitur ini dapat digunakan secara real-time ketika pengguna sudah mengaktifkan fitur GPS pada smartphonenya. Saat ini, melalui perkembangan yang cepat, Instagram telah memungkinkan penggunanya untuk menambahkan lokasi tanpa harus mengaktifkan fitur GPS pada smartphone.

Pada Mei 2016, Instagram meluncurkan logo baru dengan desain yang lebih baik sehingga mampu memanjakan penggunanya. Paduan antara warna merah jambu, kuning, jingga dan ungu menjadi salah satu perubahan besar yang terjadi pada Instagram. Pada saat tersebut, Instagram turut melakukan perubahan besar pada aplikasinya seperti penambahan fitur boomerang, hyperlapse, perubahan layout dan User Interface yang lebih baik sehingga mampu memanjakan penggunanya pada saat menggunakan aplikasi tersebut.


Fitur Pada Instagram

Seiring perkembangan teknologi, Instagram memiliki banyak fitur yang mampu memanjakan para penggunanya, mulai dari mengunggah foto sampai dengan interaksi langsung secara real-time melalui fitur “Live”. Berikut ini adalah fitur-fitur yang terdapat di Instagram :


Fitur

Fungsi

Face Filter

Diadopsi dari Snapchat, dimana pengguna dapat memberikan berbagai efek untuk foto maupun video. Fitur ini hanya dapat digunakan pada Instagram Story.

Bookmark

Sama seperti fitur Pin-it pada Pinterest, bookmark digunakan untuk menyimpan postingan foto atau video milik pengguna lain untuk dilihat kembali.

Disappear Messages

Sama seperti fitur pada Snapchat, fitur ini digunakan untuk menghapus pesan secara otomatis dalam waktu tertentu. Fitur ini hanya dapat digunakan pada menu Direct Messages.

Live

Fitur ini memungkinkan pengguna untuk melakukan video meeting secara real-time, hanya saja fitur ini memiliki batas maksimal untuk 4 pengguna saja dalam satu Live.

Archives

Fitur ini memungkinkan pengguna untuk melihat kembali Instagram Story dan Post yang pernah diunggah dalam waktu yang lampau.

IGTV

Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengunggah video dengan durasi lebih dari 1 menit.

Reels

Diadopsi dari TikTok, Reels memungkinkan pengguna untuk membuat video singkat dengan durasi maksimal 60 detik.

Instagram Story

Pengguna dapat mengunggah foto maupun video dan akan hilang secara otomatis dalam waktu 24 jam.


Jenis Konten yang Terdapat di Instagram

Konten adalah satu atau kumpulkan informasi yang disebarluaskan dalam berbagai bentuk. Pada Instagram, terdapat beberapa jenis konten sebagai berikut :

1.     Konten Interaktif Melalui Instagram Live

Salah satu konten yang paling efektif dan diminati oleh kalangan pegiat bisnis untuk meningkatkan interaksi dengan calon pelanggan adalah siaran langsung atau Live. Biasanya pelaku usaha memperkenalkan dan menjelaskan produk, menyapa para pengguna Instagram yang sedang menyaksikan siatan langsung, menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh pengguna Instagram yang sedang menonton siaran langsung tersebut serta memperlihatkan suasana lokasi bisnis.

2.     Question and Answer (Q&A) Melalui Instagram Story

Jenis konten ini membuat pengguna Instagram bebas menanyakan berbagai hal mengenai isi dari konten yang dibahas. Biasanya, content creator membuat konten ini untuk melakukan survei terhadap produk yang mereka tawarkan. Selain itu, Q&A dapat digunakan untuk mempererat ikatan antara content creator dengan pengikutnya.

3.     Giveaway

Giveaway merupakan konten yang paling sering dijumpai. Dimana content creator akan membagikan produk yang dimiliki dengan cara memilih pengikut secara acak yang sudah mengikuti syarat yang telah ditentukan oleh content creator tersebut. Konten ini menjadi pilihan favorit bagi kalangan content creator untuk meningkatkan impresi, pengikut serta memasarkan produk mereka dengan biaya yang minimal.

4.     Call to Action (CTA)

Content creator Instagram tentunya sudah tidak asing dengan konten Call to Action (CTA). Content creator akan mengunggah konten yang berisi informasi produk kemudian mengajak pengguna Instagram untuk mengakses website atau langsung melakukan pemesanan. Salah satu teknik yang biasanya digunakan pada konten Call to Action (CTA) ini adalah mengarahkan pengguna Instagram untuk membuka bio kemudian klik link yang tersedia.


Contoh Konten Pada Instagram




Sumber gambar : Instagram.com/sanbercode

Gambar di atas merupakan contoh dari konten Giveaway pada Instagram yang diadakan oleh pemilik akun @sanbercode. Sanbercode selaku pelaku usaha digital yang menawarkan jasa pembelajaran seputar teknologi informasi menawarkan salah satu program mereka yaitu bootcamp kelas. Pengikut sanbercode diharuskan untuk mengikuti 3 syarat untuk mencoba mendapatkan voucher senilai Rp.100.000 yang dapat digunakan untuk membeli produk yang ditawarkan oleh sanbercode. Ini merupakan salah satu metode sanbercode untuk memperluas jaringan dan meningkatkan impresi pada akun Instagram. Selain itu, dengan dilakukannya Giveaway, sanbercode telah mempromosikan produknya dengan cara pengikut akan mengajak 5 temannya sehingga sanbercode tidak mengeluarkan biaya yang besar untuk melakukan promosi.



Dampak Positif dan Negatif Penggunaan Instagram

Dampak positif yang didapat dari penggunaan Instagram adalah sebagai berikut  :

1.     Mudahnya penyaluran informasi.

2.     Menjadi salah satu sarana untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

3.     Menjadi salah satu sarana pelaku usaha untuk memperluas jaringan mereka.

4.     Salah satu sosial media untuk personal branding.

Dampak negatif yang didapat dari penggunaan Instagram adalah sebagai berikut :

1.     Menimbulkan kesalahpahaman antara pengguna Instagram karena informasi yang disampaikan tidak sampai.

2.     Mayoritas pengguna adalah remaja dengan rentang usia 16-22 tahun sehingga dapat mengganggu pola pikir dengan konten yang tersedia.

3.     Dapat menimbulkan sikap konsumtif karena banyaknya konten yang memperlihatkan harta


Sumber :

Arifin, R. D. (2020, September 7). Pengertian Instagram | Sejarah, Fungsi, Manfaat. Retrieved from dianisa: https://dianisa.com/pengertian-instagram/

Aushof, K., Suneki, S., & Wahyudin, H. (2019). Dampak Media Sosial Instagram Terhadap Perilaku Siswa (Studi Kasus Di SD Supriyadi Semarang). Sendika, 201-213.

Efrida, S., & Diniati, A. (2020). Pemanfaatan fitur media sosial Instagram dalam membangun personal branding Miss International. Jurnal Kajian Komunikasi.

Ghazali, M. (2016). Buat Duit Dengan Facebook dan Instagram : Panduan Menjana. Malaysia: Publishing House, 8.

Harahap, M. I. (2020, November 19). Mengenal 7 Jenis Konten Interaktif Instagram. Retrieved from entrepreneurcamp.id: https://entrepreneurcamp.id/konten-interaktif-instagram/

Pinem, W. (n.d.). 60+ Fitur Terbaru Instagram yang Perlu Anda Ketahui. Retrieved from seniberpikir: https://www.seniberpikir.com/fitur-terbaru-instagram/

Veygit, A., Aziz, S. M., & S.R., W. S. (2020). Analisis Fitur dalam Aplikasi Instagram sebagai Media Pembelajaran Online Mata Pelajaran Biologi untuk Siswa Sekolah Menengah Atas. ALVEOLI: Jurnal Pendidikan Biologi, 40-48.

Selasa, 20 Oktober 2020

Siklus Pencatatan Akuntansi

Siklus Pencatatan Akuntansi

Siklus akuntansi dapat dikatakan sebagai rangkaian kegiatan untuk melakukan identifikasi, analisis serta merekam setiap kejadian perusahaan. Biasanya, proses ini dijalankan dalam kurun waktu satu tahun, lalu pada akhir tahun hasil proses tersebut akan dilaporkan kepada perusahaan. Proses ini dilakukan berulang sehingga membuat siklus, inilah yang dinamakan siklus akuntansi.

Sebagai sebuah siklus, tentunya siklus akuntansi memiliki beberapa tahapan yang harus dilakukan secara berurutan. Tujuannya ialah untuk memberikan suatu informasi akuntansi yang tepat sehingga dapat membantu proses pengambilan keputusan. Secara umum, tahapan siklus akuntansi adalah sebagai berikut :

1.      Identifikasi Transaksi

Identifikasi setiap transaksi menjadi permulaan dalam siklus transaksi. Kegiatan ini dilakukan pada setiap transaksi dan secara tepat. Transaksi akuntansi yang dicatat ialah transaksi yang memiliki dampak secara langsung, transaksi ini juga harus memiliki bukti-bukti transaksi agar dapat diidentifikasi kebenarannya. Bukti dapat berupa kuitansi, faktur, memo penghapusan piutang, nota atau bukti lain yang dianggap sah.


2.      Analisis Transaksi

Pada tahap ini, akuntan harus menganalisis transaksi yang akan berpengaruh terhadap kondisi keuangan perusahaan. Biasanya, perusahaan akan menggunakan double-entry system sebagai sistem pencatatan akuntansi. Sistem ini akan memberi pengaruh pada posisi keuangan debet dan kredit dan harus dengan jumlah yang sama. Seperti rumus persamaan dasar akuntansi :

Aset = Liabilitas + Ekuitas


3.      Pencatatan Transaksi Pada Jurnal (Journalizing)

Setelah menganalisis transaksi, maka tahap selanjutnya ialah mencatat semua transaksi ke dalam jurnal keuangan. Jurnal dapat diartikan sebagai catatan kronologis selama satu periode yang berisi transaksi-transaksi yang terjadi. Proses memasukkan informasi ke dalam jurnal disebut penjurnalan. Pencatatan harus dilakukan secara urut dan teliti tanpa ada transaksi yang terlewat sehingga akan didapatkan jumlah debet dan kredit yang sama besarnya. Terdapat dua jenis jurnal, yaitu :

- Jurnal Umum   : Pencatatan transaksi dimasukkan ke dalam satu rekening didebet dan satu rekening dikredit.

- Junal Khusus : Dilakukan untuk meningkatkan efisiensi pencatatan terhadap transaksi berulang.


4.      Posting Ke Buku Besar

Setelah proses penjurnalan selesai, tahap selanjutnya yang harus dilakukan seorang akuntan ialah memindahkan semua transaksi ke dalam buku besar. Buku besar dapat diartikan sebagai kumpulan rekening pembukuan yang berisikan informasi aktiva tertentu yang dicatat dalam satu periode. Masing-masing rekening diberi nomor kode untuk memudahkan pengidentifikasian dan membuat cross-reference. Proses ini bertujuan untuk mempermudah akuntan dalam melakukan pengecekan ulang atau ingin melihat referensi terkait dengan transaksi yang terjadi.


5.      Membuat Neraca Saldo Dan Jurnal Penyesuaian

Tahap selanjutnya adalah Menyusun neraca saldo dan jurnal penyesuaian. Pada neraca saldo, berisi daftar saldo dari masing-masing rekening pada buku besar di periode tertentu. Dalam menulis neraca saldo, saldo yang terdapat dalam buku besar disatukan dan harus sama jumlahnya. Jika terdapat transaksi yang belum tercatat atau ditemukan kesalahan, maka akuntan wajib melakukan pencatatan jurnal penyesuaian. Setelah dicatat dalam jurnal penyesuaian, hasil laporan keuangan akan menjadi actual.


6.      Penyusunan Neraca Saldo Penyesuaian Dan Laporan Keuangan

Tahap selanjutnya adalah penyusunan neraca saldo penyesuaian dan laporan keuangan. Neraca saldo penyesuaian dibuat berdasarkan neraca saldo yang sudah dibuat sebelumnya dengan memperhatikan jurnal penyeseuaian. Saldo-saldo tersebut dibagi ke dalam kelompok aktiva dan pasiva, lalu disusun hingga jumlah saldo keduanya sama. Bila terjadi ketidaksamaan, maka laporan keuangan tidak dapat dibuat. Dalam laporan keuangan, disusun beberapa laporan yaitu :

- Laporan laba rugi               : Menggambarkan kinerja perusahaan.

- Laporan perubahan modal : Melihat perubahan modal.

- Neraca                                : Memprediksi likuiditas, solvensi dan fleksibilitas.

- Laporan arus kas               : Memberikan informasi relevan mengenai kas masuk dan keluar.


7.      Menyusun Jurnal Penutup

Tahap akhir yang harus dilakukan seorang akuntan ialah membuat jurnal penutup. Jurnal penutup disusun pada akhir periode akuntansi dengan cara menutup rekening laba rugi. Tujuan penutupan rekening ini adalah untuk melihat aliran sumber selama periode akuntansi berjalan. Setelah rekening ditutup, maka jurnal penutup bisa digunakan untuk mengukur setiap kegiatan yang telah dilaksanakan selama periode tersebut.

 

Kesimpulan

Pencatatan dalam akuntansi merupakan hal vital yang dilakukan setiap akuntan. Dimulai dari mengidentifikasi transaksi yang dilakukan pada suatu periode, sampai membuat jurnal penutup. Ini bertujuan apabila perusahaan ingin melihat pencatatan terhadap transaksi yang telah dilakukan dalam satu periode tertentu.


Sumber :

- https://www.cekaja.com/info/mengenal-pengertian-siklus-akuntansi-beserta-tahapannya/

- https://accurate.id/akuntansi/siklus-akuntansi-pengertian/


Sabtu, 11 Juli 2020

Planning (Life Mapping)


Planning

Setiap manusia yang hidup di dunia pasti diberikan kapasitas dan kecenderungan yang berbeda, baik itu kecerdasan ataupun hal lain. Kita hidup di dunia ini hanya sementara, lantas apakah kita masih "leha-leha" saja?. Jawabannya ada pada diri masing-masing, apakah kita mau berubah atau tidak, apakah kita tetap mengikuti arus saja?. Pada kali ini saya akan menjelaskan sedikit mengenai planning atau rencana.

Planning sangat dibutuhkan setiap insan untuk meraih keinginannya. Planning bisa dalam bentuk apa saja, bisa dalam bentuk khayalan, fisik(catatan), dan lain sebagainya. Banyak manfaat yang kita dapat dengan membuat planning dalam setiap kegiatan kita, diantaranya :
1. Meningkatkan persentase keberhasilan
2. Mempunyai alur kehidupan yang lebih jelas
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan yang kita miliki

Dengan ini semua, kita dapat menaikkan taraf kehidupan menjadi lebih baik lagi. Kalian dapat membuat planning dengan cara kalian masing-masing, seperti "life mapping" yang saya buat ini.


        Mudah-mudah, apa yang kita cita-citakan dikabul oleh Allah SWT, aamiin…

Instagram | Jejaring Sosial dan Konten Kreatif

INSTAGRAM Sumber gambar : cnbcindonesia.com Sejarah Instagram Instagram adalah salah satu aplikasi berbagi foto dan vieo yang memungkinkan p...